Selasa, 25 Juni 2013

Nikmatnya Memek Sepupuku




Kenalkan, nama saya Boy, teman-teman biasa memanggilku Mas Boy. Saya seorang pemuda berusia 25 tahun dengan tinggi badan 170 cm dan berat 55 kg. Meski usia saya kini sudah seperempat abad, namun pengetahuan saya dalam dunia percintaan masih sangat minim dan belum punya banyak pengalaman yang layak dibanggakkan sebagaimana layaknya anak muda jaman sekarang. Sekarang saya sedang bekerja pada sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa.


Jarak kantor itu sekitar 5 km dari tempat tinggal saya. Kini saya tinggal dengan Om saya. Om Rudy sehari-hari bekerja sebagai Kepala sekolah di sebuah SMK Negeri yang cukup terkenal di kota kami, sementara tante saya bekerja sebagai perawat di sebuah RS swasta. Kedua anaknya tinggal kost di kota lain karena mereka tidak mau kuliah di kota kami. Sejak kedua anaknya kuliah dan tinggal di kota lain, om dan tante saya hanya tinggal bertiga dengan seorang pembantu.

Sekitar dua bulan kemudian Om Rudy mengajak saya agar saya tinggal bersama mereka, dengan alasan daripada saya harus kost di luar, lebih baik saya tinggal di rumah om saya saja karena di rumahnya ada kamar yang kosong, kata om Rudy memberi alasan. Sebulan kemudian, tante Rini membawa keponakannya ke rumah. Nama keponakan tante Rini adalah Endang, usianya 15 tahun, ia sudah duduk di kelas dua SMKK Negeri. Endang adalah seorang gadis yang cantik, cerdas, rajin dan baik hati pada semua orang. Suatu ketika, om Rudy dan tante Rini pergi menghadiri acara perpisahan siswa kelas II di sekolah tempat om mengajar.

Ia sempat mengajak saya, namun saya menolak dengan alasan saya agak lelah, lalu tante Rini mengajak Endang, namun Endang juga menolak dengan alasan Endang lagi ada tugas dari sekolah yang harus diselesaikan malam itu juga karena besok tugas itu sudah harus dikumpulkan. Sebelum om dan tante meninggalkan rumah, mereka tidak lupa berpesan agar kami berdua berhati-hati, karena sekarang banyak maling yang pura-pura datang sebagai tamu, namun ternyata sang tamu tiba-tiba merampok setelah melihat situasi yang memungkinkan. Setelah selesai berpesan, om dan tante pun pergi sambil menyuruh saya menutup pintu.

Sejak kepergian om dan tante, rumah jadi hening, kini hanya ada suara TV, namun sengaja saya kecilkan volumenya karena Endang sedang belajar. Saya hanya duduk di ruang depan menonton sebuah sinetron yang ditayangkan salah satu stasiun TV swasta. Saya sempat menyaksikan adegan panas seorang lelaki paruh baya yang sedang asyik berselingkuh dengan seorang gadis yang ternyata teman sekantornya sendiri. Karena terlalu asyiknya saya nonton TV, sehinggak saya sangat kaget ketika sebuah tangan menepuk pundak saya. Setelah saya lihat ternyata Endang, ia tersenyum manis sambil menarik lenganku dengan manja menuju kamarnya. Saya jadi deg-degan setelah melihat penampilannya, ternyata ia hanya mengenakan celana pendek ketat warna coklat muda dengan kaos orangenya yang super ketat, sehinggak lekuk-lekuk tubuhnya tampak begitu jelas.

Sejenak saya terpana melihat tubuhnya yang nyaris sempurna. Saya amati pinggangnya bagai gitar spanyol dengan paha yang kencang, mulus, dan bersih. Selain itu juga tampak buah dadanya sangat menantang. Sepertinya ukuran BH-nya 34B. Pemandangan itu sempat mengundang pikiran jahat saya. Bagaimana rasanya kalau saya menikmati tubuhnya yang nyaris sempurna itu. Namun saya berusaha menyingkirkan pikiran itu karena saya pikir bahwa dia adalah sepupu ipar saya, tinggal serumah dengan saya dan saya pun menganggapnya sudah seperti adik kandung saya sendiri.

"Ada apa sih? Kok kamu mengajak saya masuk ke kamar kamu?" kataku agak bingung sambil berusaha melepaskan tangan saya.

Sebenarnya bukan karena saya menolak tetapi hanya karena grogi saja. Maklum saya belum pernah masuk ke kamar Endang sebelumnya.

"Kak, Endang mau minta tolong nih!" katanya sambil menatapku manja.
"Kakak mau nggak membantu saya menyelesaikan tugas ini, soalnya besok sudah harus dikumpul." kata dia setengah merengek.
"Oh, maksudnya kamu mau minta tolong agar saya membantu kamu mengerjakan tugas itu? Okelah. Saya akan membantumu dengan senang hati, saya kan sudah berjanji untuk selalu menolongmu." kataku mantap.
"Asyik, makasih ya kak." kata Endang sambil menciumku.

Kontan saya merasa tersengat aliran listrik karena meskipun umur sudah 25 tahun, saya belum pernah mendapat ciuman seperti itu dari seorang gadis, apalagi ciuman itu datangnya dari gadis secantik Endang.

Saya pun segera membantunya sambil sesekali mencuri padang padanya, namun sepertinya ia tidak menyadari kalau saya memperhatikanya. Setelah kami mengerjakan tugas itu sekitar 30 menit, tiba-tiba Endang berhenti mengerjakan tugas itu. Ia mengeluh sambil memegangi keningnya.

"Kak, Endang pusing nih, boleh nggak kakak pijitin kepala Endang?" katanya sambil merapatkan badannya ke dada saya.
Sempat saya merasakan gesekan dari payudaranya yang cukup kencang namun terasa lembut.
"Emang kenapa kok Endang tiba-tiba pusing?" tanya saya agak heran.
"Ayo kak, tolong pijatin dong, kepala Endang pening!"
"Oke, dengan senang hati lagi." kataku penuh antusias.

Saya lalu mulai menekan-nekan keningnya dengan tangan kiri saya dan tangan kanan. Saya menahan lehernya agar badannya tidak bergoyang. Sesekali saya juga mengelus pundaknya yang putih bersih.

"Kak, belakang leher Endang juga kak, soalnya leher Endang agak kaku nih." katanya sambil menuntun tangan saya pada lehernya. Setelah saya memijatnya sekitar lima menit, ia lalu berdiri sambil menarik tangan saya.
"Kak, Endang baring di ranjang aja ya? Biar pijitnya gampang."
"Terserah Endang ajalah." kata saya sambil mengikutinya dari belakang.

Lagi-lagi saya terkesima melihat pinggulnya yang sungguh aduhai. Ia lalu berbaring telungkup di atas ranjang sambil menyuruh saya memijat leher dan punggungnya. Sesekali saya melihat dia menggerakkan tubuhnya, entah karena sakit atau karena geli. Saya tidak tahu pasti, yang jelas saya juga sangat senang memijat punggungnya yang sangat seksi. Entah karena gerah atau bagaimana, tiba-tiba saja ia bangun.

"Kak, Endang buka baju saja ya? Sekalian pakai balsem biar cepat sembuh."
"Mungkin Endang masuk angin." katanya sambil melepaskan kaosnya, lalu kembali berbaring di depan saya.

Saya terkesima melihat kulit tubuhnya yang kuning langsat. Dalam hati saya berpikir alangkah bahagianya saya kalau kelak mempunyai istri secantik Endang. Saya terus memijatnya dengan lembut. Sesekali saya memutar-mutar jari-jari saya di tepi rusuknya. Setiap saya meraba sisi rusuknya, ia kontan menggerakkan pinggulnya ke kiri dan ke kanan. Kadang juga pinggulnya ditarik. Maklum, ia belum terbiasa disentuh laki-laki. Saya juga sudah mulai merasakan penis saya mulai bergerak-gerak dan kini sudah semakin tegang. Tiba-tiba ia membalikkan tubuhnya menghadap ke arah saya.

"Kak, Endang buka aja BH-nya ya kak? Soalnya gerah nih." "Terserah Endang lah." kata saya.

Kini kami saling berhadap-hadapan, ia berbaring menatap ke arah pandangan saya dan saya berlutut di samping kanannya. Dia hanya tersenyum manja, saya pun membalas senyumanya, nafas saya sudah mulai tidak menentu. Sepertinya nafas Endang juga sudah mulai tidak terkendali, saya melihat bukitnya yang nampak berdiri kokoh dengan pucuk warna merah jambu kini sudah mulai turun naik. Saya sempat grogi dibuatnya, bagaimana tidak, selama ini saya belum pernah melihat pemandangan seindah ini.

Di depan saya kini tergeletak seorang gadis yang tubuhnya begitu memabukkan dengan desahan nafas yang membuat batang kejantanan saya sudah berdenyut-denyut. Seakan-akan penis saya mau lompat menerjang tubuh Endang yang terbaring mengeliat-geliat, sungguh darah muda saya mulai berdesir kencang. Kini saya mulai merasakan detak jantung saya sudah tidak beraturan lagi.

"Kenapa kak?" katanya sambil tersenyum manja.
"Nggak, nggak papa kok." kata saya agak grogi.
"Sudahlah, ayo Kak pijatnya yang agak keras dikit."
"Iya, iya" jawab saya.

Saya lalu mulai mengelus-elus perutnya yang putih bersih itu, tanpa sengaja saya menyenggol gundukan di dadanya.

"Ahh.." katanya sambil menggeliatkan tubuhnya. Saya dengan cepat memindahkan tangan, tetapi ia kembali menariknya
"Tidak apa-apa kak, terusin saja." katanya.

Wah, benar-benar malam ini adalah malam yang sangat menyenangkan bagi saya karena tidak pernah terlintas di dalam pikiran saya akan mendapat kesempatan seperti ini. Kesempatan untuk mengelus-elus tubuh Endang yang sangat merangsang.

"Saya tidak boleh melewatkan kesempatan sebaik ini," kata saya dalam hati.

Kini Endang semakin merasakan sentuhan jari-jari saya, saya melihat dari desahan nafasnya dan dari tubuhnya yang sudah mulai hangat. http://celdamz.blogspot.com Entah setan apa yang membuat Endang lupa diri, dia tiba-tiba menarik wajah saya, lalu mengusapnya dengan jari-jarinya yang lembut dan mulai mencium dan menggigit bibir saya. Saya hanya pasrah dan terus terang saya juga sebenarnya sangat menginginkanya, namun selama ini saya pendam saja karena saya menghargainya dan menganggapnya sebagai adik sendiri.

Tetapi saat ini pikiran itu telah sirna dari kepala saya yang dialiri oleh gelora darah muda saya yang menggelora. Ia terus mencium saya dan kini ia melepaskan kaos yang saya pakai lalu membuangnya di samping ranjang.

"Endang, ada apa ini?" tanya saya setengah tidak percaya dengan apa yang sedang ia lakukan.

Tetapi ia tidak memperdulikan kata-kata saya lagi. Melihat gelagat Endang yang sudah di luar batas kendali itu, saya pun tidak mau tinggal diam. Saya mulai membalas ciumannya, melumat bibirnya dan menghisap lehernya yang putih bersih. Saya merasakan penis saya semakin keras dan berdenyut-denyut. Endang terus mencium bibir saya dengan nafas tersengal-sengal. Saya pun tidak mau kalah, saya mulai meremas-remas payudaranya yang masih kencang dan menantang. Kini saya mulai mengisap pucuknya.

"Achh.." ia menggeliat.

Saya melihat Endang semakin menikmati perbuatannya. Sesekali ia menggerakkan pinggulnya ke kiri dan ke kanan sambil mendesah nikmat. Endang melihat penis sudah mendongkrak celana pendek saya, ia lalu menyelipkan tangannya ke dalam CD saya dan ia kini sudah menggenggam penis saya yang berdiri tegak dengan otot-otot yang berwarna kebiruan. Ia lalu menarik celana pendek dan CD saya dan kemudian melemparkannya ke lantai. Ia kembali menangkap penis saya dan mengocoknya dengan jari-jarinya yang lembut.

"Aachh.. achh.." benar-benar nikmat rasanya. Saya merasakan penis saya semakin tegang dan semakin panjang. Ia terus mempermainkan milik saya yang sudah berdenyut-denyut dan mulai mengeluarkan cairan bening.

Saya pun tidak mau ketinggalan. Saya lalu menyelipkan jari-jari saya ke selangkangannya. Saya merasakan lubang kemaluannya sudah hangat dan sudah sangat basah dengan cairan warna bening mengkilat. Rupanya ia sudah benar-benar sangat terangsang dengan permainan kami. Dengan nafas yang tersengal-sengal, saya lalu melorotkan celana Endang lalu meremas-remas pahanya yang putih mulus dan masih kencang.

Saya tidak sanggup lagi menahan nafsu saya yang sudah naik ke ubun-ubun saya. Dengan sekali tarik, saya berhasil melepaskan CD-nya Endang. Kini ia benar-benar bugil. Saya sejenak terpana menyaksikan tubuhnya yang kini tanpa sehelai benang, dengan kulit kuning langsat, halus, bersih dan bentuk badan yang sangat seksi sungguh nyaris sempurna. Saya benar-benar tidak tahan melihat vaginanya yang ditumbuhi rambut tipis dan halus dengan bentuknya yang mungil berwarna coklat agak kemerah-merahan.

Kembali penis saya berdenyut-denyut, seakan meronta-ronta ingin menerjang lubang nikmat Endang yang masih terkatup rapat. Saya sangat gemas melihat liang kemaluannya dan kini saya mulai mengusap-usap bibirnya dan meremas klitorisnya. Lubang nikmat Endang sudah sangat basah. Saya melihat Endang semakin terlelap dalam nafsunya. Ia hanya mengerang nikmat.

"Achh.. achh.. ohh.. ohh.." Saya terus menjilat klitorisnya. Ia hanya mendesah,
"Achh.. achh.." sambil menarik-narik pinggulnya.
"Kak, ayo masukin kak!" sambil menarik penis saya menuju bibir kemaluannya.
"Oke sayang," lalu saya membuka kakinya.

Kemudian saya melipat kakinya dan menyuruhnya supaya ia membuka pahanya agak lebar. Saya lalu menarik pantat saya dan merapatkan pada selangkangannya. Ia dengan cekatan meraih batang kemaluan saya lalu menempelkannya di bibir kemaluannya yang masih sangat rapat namun sudah basah dengan cairan lendirnya.

"Pelan-pelan ya kak, Endang belum biasa."
"Iya sayang," kata saya sambil mengecup bibirnya yang merekah basah. Saya kemudian mendorongnya pelan-pelan.
"Achh.. sakit kak."
"Tahan sayang."

Saya lalu kembali mendorongnya pelan-pelan dan kini batang saya sudah bisa masuk setengahnya. Endang hanya menggeliat dan menggigit bibirnya. Saya terus mendorongnya sambil memeluk tubuhnya. Sesekali saya menyentaknya agak keras.

"Achhkk.. sakit kak, pelan-pelan donk!" memang vaginanya masih sangat rapat, maklum ia masih perawan.
"Tahan ya sayang," saya mencoba menenangkannya sambil memegang pinggulnya erat-erat.
"Akk.." Endang meringis keras. Ia memukul dada saya dengan keras sambil menarik pantatnya.
"Sakit kak, sakitt.."

Saya merasakan batang kejantanan saya menembus sesuatu yang kenyal dalam lubang kenikmatan Endang. Rupanya batang saya telah berhasil menembus selaput daranya. Dari liang sorga Endang tampak mengalir darah segar.

Saya terus menggoyang-goyangkan pinggul maju mundur sambil menciumi bibirnya dan meremas-remas gunungnya yang sangat menantang itu. Sesekali saya melihat dia merapatkan kedua pahanya sambil mengigit bibirnya. Benar-benar milik Endang sungguh nikmat, saya merasakan vaginanya semakin basah dan licin, namun tetap saya merasakan kejantanan saya terjepit dan kadang seperti dihisap oleh vaginanya Endang. Kini saya merasakan batang kemaluan saya sudah berdenyut-denyut sepertinya ingin memuntahkan sesuatu, namun saya tetap menahannya dengan mengurangi irama permainan saya.

"Terus kak, terus.." ia menggeliat.

Saya melihat kedua kakinya mengejang. Gerakan saya kembali saya pacu, membuat payudaranya agak bergoyang dan sepertinya semakin membesar berwarna kemerah-merahan.

"Achh.. achh.. Kak cepat kak, cepat kak." sambil menggeliat.

Ia merapatkan pahanya. Dia mulai menggerak-gerakkan tangannya mencari pegangan. Akhirnya ia memelukku dengan erat dan mengangkat kedua kakinya. Sambil menggigit bibirnya, ia memejamkan matanya. Saya merasakan kalau kini badannya sudah kaku dan hangat. Akhirnya Endang memelukku erat-erat dan mengangkat pantatnya sambil berteriak.

"Achhkk.." Saya merasakan badannya bergetar dan sepertinya ada sesuatu yang hangat menyentuh batang kejantanan saya, rupanya Endang sudah orgasme.

Saya semakin tidak kuat menahan denyutan dari buah kejantanan saya, akibat kenikmatan yang diberikan Endang sangat luar biasa, batang saya semakin berdenyut-denyut dan kini saya benar-benar tidak sanggup lagi menahannya. Lalu saya mempercepat gerakan saya dan mendorong penis saya lebih dalam lagi sambil menarik tubuh Endang dengan erat ke dalam pelukan saya.

Saya merasakan kenikmatan yang sangat dahsyat itu. Kini semuanya mengaliri dan menggetarkan seluruh tubuh saya mulai dari ubun-ubun sampai ujung kaki saya.

Akhirnya, "Srett.. srett.. srett.." Kejantanan saya mengeluarkan cairan hangat dalam lubang kemaluan Endang.

Saya sempat bingung dan takut karena telah menikmati tubuh Endang secara tidak sah. Namun rasa nikmat itu lebih dahsyat sehingga pikiran itu segera sirna. Saya hanya tersenyum lalu mengecup bibir Endang dan mengucapkan terima kasih pada Endang. Tampak tubuh Endang basah dengan keringatnya tetapi terlihat wajahnya berseri-seri karena puas. Endang hanya merapatkan kedua tangannya ke sisi tubuhnya. Ketika saya mencabut batang kejantanan saya dari vaginanya ia hanya tersenyum saja. Astaga, saya melihat di sprey Endang terdapat bercak darah. Tetapi segera Endang bangun dan menenangkan saya.

"Tenang mas, nanti saya cuci, tak akan ada yang mengetahuinya."

katanya sambil meletakkan jarinya di kedua bibir saya. Kami berdua lalu menuju ke kamar mandi. Di situ kami masih sempat melakukannya sekali lagi, lalu akhirnya kami kembali mandi dan kembali ke kamarnya Endang. Setelah saya mengambil baju dan celana, saya pun menuju ruang tamu. Tidak lama kemudian keluarlah Endang dari kamarnya lalu mengajak saya makan malam berdua. Katanya, ia sengaja duluan makan karena tidak ingin bertemu dengan om dan tante malam ini. Mungkin Endang malu dan takut kalau perbuatan kami ketahuan. Setelah makan, ia kembali ke kamarnya. Entah ia tidur atau belajar, saya tidak tahu pasti.

Tidak lama kemudian, om dan tante datang. Mereka menceritakan keadaan pesta itu yang katanya cukup ramai dibanding tahun lalu karena tahun ini siswanya lulus 100 persen dengan nilai tertinggi di kota kami. Om menanyakan Endang, tetapi saya katakan mungkin ia sudah tidur sebab tadi setelah makan ia sempat mengatakan kepada saya bahwa ia agak lelah. Om hanya mengangguk lalu menuju kamarnya, katanya ia juga sudah makan dan kini ia pun ingin istirahat.

Saya tersenyum puas dan kembali menonton sebentar, lalu masuk kamar saya. Di dalam kamar, saya tidak bisa tidur membayangkan kejadian yang baru saja terjadi beberapa jam yang lalu. Malam ini saya sangat senang karena telah merasakan sesuatu yang tidak pernah saya rasakan sebelumnya dan pengalaman yang sangat manis ini tentu tidak akan pernah saya lupakan sepanjang hidup saya.

Selingkuh Bersama Baby sitter Yang Seksi



Perkenankan aku untuk sedikit bercerita tentang pengalamanku. Aku memiliki seorang anak laki-laki yang telah berusia 5 tahun dan duduk di bangku TK-B. Aku dan istriku sama-sama bekerja, sehingga anakku biasanya kutitipkan di rumah kakak iparku (kakak perempuan istriku) disaat kami berdua pergi bekerja. Kebetulan rumah kakak iparku dan rumah kami bersebelahan, dan kakak iparku tidak bekerja, sehingga urusan menitipkan anak bukanlah suatu masalah, apalagi keponakanku (anak dari kakak iparku tersebut) ada yang berumur sebaya dengan anakku. Namun, belum absolutist berselang, kakak iparku pindah ke Sumatra karena suaminya ditugaskan di kota Medan. Sejak itulah masalah anak muncul menjadi persoalan yang memusingkan, sementara itu tidak ada lagi

sanak saudaraku ataupun sanak saudara istriku yang tinggal di Jakarta selain kakak iparku yang pindah ke Sumatra (kebanyakan

keluarga kami tinggal di Yogyakarta dan beberapa di Solo). Keadaan ini memaksa kami untuk membayar seorang babby babysitter untuk menjaga anak kami disaat kami berada di kantor. Sebagaimana biasanya, mempekerjakan seorang babby babysitter adalah persoalan yang sangat menjengkelkan, bayangkan saja dalam 2 bulan kami telah 5 kali mengganti babby babysitter dengan berbagai macam sebab yang aku rasa tidak perlu kupaparkan disini. Namun akhirnya ada juga seorang babby babysitter yang dapat bertahan

bekerja selama hampir tiga bulan, ini merupakan rekor pertama yang telah dicapai setelah sebelumnya tidak pernah ada babby babysitter yang bertahan lebih dari 3 minggu. Atas dasar alasan itu juga, aku menyarankan kepada istriku untuk menaikkan gajinya sebagai kompensasi atas kerja serta tanggung jawabnya.

Babby babysitter yang satu ini memang agak berbeda dari semua babby sitter terdahulu. Kelima babby babysitter sebelumnya yang sempat bekerja di tempat kami, rata-rata berusia dibawah 30 puluh tahun, bahkan ada yang baru berusia 19 tahun, namun babby babysitter yang terakhir ini adalah seorang janda berusia 48 tahun. Kami memanggilnya Bu Darsih, bertubuh besar untuk ukuran seorang wanita (tingginya kurang lebih 165 cm), agak gemuk sebagaimana umumnya wanita paruh baya. Pada awalnya kami agak ragu kalau Bu Darsih ini akan sanggup merawat Rio putra kami, mengingat Bu Darsih sudah berumur, sementara Rio sangat hiperaktif, sehingga merawat Rio akan lebih melelahkan dibandingkan merawat anak-anak lain pada umumnya. Ternyata perkiraan kami salah, dan cukup surprise, ternyata Bu Darsih dapat merawat Rio dengan baik. Bahkan ada kejadian yang lebih mengejutkan lagi, dan ini yang ingin kuceritakan pada kesempatan ini. Kami memiliki acara rutin, yaitu berenang yang kami lakukan seminggu sekali setiap hari Sabtu sore. Aku dan istriku selalu mengajak Rio berenang di gelanggang renang Ancol, dan biasanya selalu ada dua

atau tiga orang anak tetangga teman bermain Rio yang ikut berenang bersama kami. Babby babysitter selalu kami ajak ikut serta untuk membantu mengawasi anak-anak, meskipun tidak ikut berenang. Sebagaimana biasanya, pada hari Sabtu kami pergi gelanggang renang Ancol, namun kali ini istriku tidak dapat ikut. Istriku pulang ke Yogyakarta yang rutin dilakukannya enam bulan sekali untuk menjenguk keluarga di sana, terutama orangtuanya (mertuaku), sehingga pada acara berenang kali ini, yang ikut hanya aku, Rio beserta lima orang temannya serta tidak ketinggalan Bu Darsih. Karena istriku tidak ikut, sementara teman Rio yang ikut lebih banyak dari biasanya, yaitu sampai lima orang (biasanya batten banyak tiga orang), aku berfikir bahwa Bu Darsih perlu ikut turun ke air untuk membantu mengawasi anak-anak. Masalahnya keselamatan anak-anak tetangga juga merupakan tanggung jawabku.

Menurut keterangannya, Bu Darsih dapat berenang, tetapi dia tidak memiliki pakaian renang. Bagiku, yang penting Bu Darsih dapat

berenang, karena soal pakaian renang adalah soal mudah, tinggal beli

saja, beres.

Sesampainya di kolam renang, aku mampir sebentar di sebuah kios yang

menjual perlengkapan renang untuk membelikan baju renang Bu Darsih.

Untungnya ada nomor yang pas untuknya, karena baju renang ukuran

besar tidak begitu banyak. Setelah itu seperti biasanya, aku selalu

menyewa kamar bilas keluarga yang dapat disewa per tiga jam. Aku

selalu menyewa kamar bilas keluarga, karena kupikir lebih praktis.

Di kamar bilas itu kami sekeluarga dapat berkumpul dan tidak perlu

terpisah seperti di kamar bilas umum yang dipisahkan antara kamar

bilas untuk pria dan wanita. Disamping itu, di kamar bilas keluarga

semua perlengkapan, pakaian, tas dan sebagainya dapat disimpan di

kamar bilas tersebut, tinggal dikunci dan beres, tidak perlu repot-

repot antri ke tempat penitipan pakaian yang melelahkan, ditambah

resiko kehilangan barang-barang. Battery juga sudah tersedia di dalam

kamar bilas, tidak perlu repot-repot keluar kamar, ada air panasnya

lagi. Begitu praktis, sehingga mengawasi anak-anak pun jadi lebih

mudah.

Rio dan teman-temannya begitu antusias, di kamar bilas mereka

mengganti pakaian dengan tergesa-gesa. Dan setelah selesai, mereka

semua langsung lari ke kolam tanpa tunggu-tunggu lagi. Setelah semua

anak-anak keluar menuju kolam, aku segera melepas pakaianku. Setelah

aku telanjang bulat, aku bergegas menuju shower, namun… astaga… aku

baru sadar kalau ternyata ada Bu Darsih di kamar bilas itu. Kulihat

Bu Darsih mesem-mesem (tersipu malu) sambil mencari-cari sesuatu

dari tasnya. Aku pun pura-pura bersikap biasa, seolah-olah telanjang

bulat di depan Bu Darsih merupakan hal yang lumrah bagiku, padahal

itu kulakukan untuk mengusir rasa malu.

Dengan sok berlagak tenang, aku menyuruh Bu Darsih untuk segera

ganti pakaian.

“Ayo.. Bu Darsih.. cepat ganti baju.. itu anak-anak nggak ada yang

ngejagain..”

Semua ucapanku itu betul-betul hanya bertujuan untuk mengusir rasa

malu karena sudah terlanjur telanjang, sementara itu kulihat Bu

Darsih terus saja mesem-mesem, dan ini mengundang perasaan aneh pada

diriku. Sebetulnya aku mengerti makna mesem-mesemnya Bu Darsih, aku

yakin kalau mesem-mesem- nya berkaitan erat dengan keadaanku yang

sedang telanjang ini.

“Forget it..!” kupikir sambil tetap telanjang bulat, akhirnya aku

langsung menuju battery untuk membasahi tubuhku, hal yang biasa

kulakukan sebelum berenang.

Saat berada di bawah kucuran shower, aku sempat memperhatikan Bu

Darsih saat sedang menanggalkan seragam babby sitternya yang

berwarna putih, dan masih saja sambil mesem-mesem. Mungkin dia pikir

buat apa malu-malu telanjang dihadapan majikannya ini, toh

majikannya saja tidak malu telanjang bulat dihadapannya, semua ini

membuat perasaan mesum mulai menjalari tubuhku. Selanjut pemandangan

di hadapanku menjadi semakin mendebarkan. Bu Darsih sambil terus

mesem-mesem sendiri mulai menanggalkan pakaian dalamnya, jantungku

berdebar keras, apalagi disaat dia melepaskan kait-kait BH-nya,

serta meloloskan tali-tali BH tersebut dari lengannya.

Belum pernah terbayangkan dalam pikiranku melihat Bu Darsih dalam

keadaan yang kulihat saat ini. Selama ini gairahku sama sekali tidak

pernah terusik oleh wanita paruh baya itu yang bertubuh besar dan

agak gembrot, serta mengenakan pakaian seragam putih. Namun

pemandangan di hadapanku kali ini sungguh-sungguh berbeda. Payudara

yang sungguh besar dan montok dengan puting payudara yang lebar

berwarna coklat gelap, menggantung di dadanya, begitu menggetarkan

kalbuku. Apalagi saat dia memelorotkan celana dalamnya, membuat

rambut lebat di kedua pangkal pahanya yang montok begitu jelas

terpandang, sungguh membuat darahku menjadi berdesir dengan

derasnya. Jantungku semakin berdetak tidak beraturan, dan tubuhku

gemetar menahan gairah yang kali ini terusik oleh pemandangan yang

sungguh benar-benar lain dari biasanya, serta tidak pernah

terbayangkan sebelumnya olehku.

Disaat Bu Darsih hendak mengenakan pakaian renangnya, secara refleks

aku langsung berkata kepadanya, “Ayoh… Bu Darsih.., mandi dulu…

supaya nggak keram di kolam.”

Sebetulnya, ucapanku hanyalah akal bulusku yang semata-mata hanya

agar aku dapat menikmati pemandangan tubuh bugil Bu Darsih lebih

lama lagi. Namun ternyata, `Pucuk dicinta ulam tiba’, Bu Darsih

batal mengenakan pakaian renangnya, dan melemparnya ke atas jok

empuk berkulit plastik yang ada di kamar bilas itu. Lantas sambil

terus mesem-mesem dan masih telanjang bulat, Bu Darsih melangkah

menuju shower. Aku sedikit menggeser posisi berdiriku di bawah

shower untuk memberi tempat bagi Bu Darsih.

Tubuh telanjangnya yang begitu montok dan besar, bergidik kedinginan

saat air yang memancar dari battery menerpa tubuhnya. Bu Darsih

mengusap-usap wajahnya yang terguyur air shower. Birahi yang sudah

menguasai diriku membuatku nekat menjamah payudaranya yang sangat

besar itu.., sungguh aku sangat gemetaran, takut kalau-kalau Bu

Darsih menolak untuk disentuh. Tetapi ternyata Bu Darsih hanya diam

saja saat aku mengusap-usap payudaranya. Hal ini membuatku nekat

untuk berlanjut menjamah kemaluannya. Disaat jemariku menyentuh

kemaluannya yang berambut lebat itu, dalam waktu yang hampir

bersamaan tangan Bu Darsih juga menjamah batang penisku yang tengah

tegang. Dia terus-terusan mengusap dan mengelus batang penisku.

Kupandangi wajah Bu Darsih, matanya menatap nakal dengan senyuman

bandel di bibirnya. Wanita paruh baya itu ternyata begitu

menggairahkan. Tanpa kuminta, Bu Darsih kemudian berjongkok di

hadapanku, dia segera mengulum dan menjilati batang penisku sampai

menimbulkan bunyi yang begitu khas. Keahliannya menyedot dan

mengulum batang penisku begitu luar biasa, membuatku tidak dapat

menahan diri lagi. Kutarik tangannya mengajak berdiri, lalu

menggiringnya menuju jok berkulit plastik di kamar bilas itu.

Kubimbing agar Bu Darsih duduk di jok empuk itu, dan tanpa kuminta,

Bu Darsih pun langsung membengkangkan kedua kakinya, sehingga

kemaluannya yang besar menantang di hadapanku. Tanpa buang-buang

waktu, aku langsung menyibakkan rambut lebat yang menutupi

vaginanya, sehingga kudapati bibir-bibir vagina yang tebal berwarna

hitam kecoklatan. Lendir putih mengalir dari bibir-bibir vagina yang

mulai merekah itu yang merupakan pertanda birahi luar biasa yang

telah menghinggapi dirinya.

Saat bibir-bibir vagina itu ku renggangkan, muncul klitoris sebesar

kacang tanah seperti menuntut untuk dijilati. Belum pernah kulihat

klitoris sebesar itu, juga bibir-bibir vagina yang begitu tebal,

mungkin karena badannya besar membuat klitoris-nya juga jadi besar

sesuai dengan ukuran badannya yang juga besar dan gemuk. Kujilati

klitoris itu dengan buas, membuat Bu Darsih mendesah keras, tubuhnya

menjadi kejang dan gemetar menahan kenikmatan itu, pinggulnya

terangkat menyambut jilatan lidahku pada vagina dan klitoris-nya.

Vaginanya menjadi semakin menganga lebar, membuat dinding vaginanya

yang merah menjadi jelas terlihat seperti menyampaikan kesiapannya

untuk menerima coblosan batang penisku.

Akhirnya, “Bleesss..!” kubenamkan batang penisku ke lubang vaginanya.

Terasa begitu sempit dan menggigit, mungkin akibat Bu Darsih yang

telah hampir 20 tahun menjanda, membuat otot-otot vaginanya kembali

menguat.

Tubuh kami berguncang-guncang dahsyat di atas jok itu saling

menekan, sementara batang penisku keluar masuk lubang vaginanya

menggesek dan menggaruk dinding-dinding vagina yang sudah begitu

gatal selama ini. Kujejalkan penisku lebih dalam lagi, Bu Darsih pun

menyambut dengan mendorong pinggulnya supaya penisku masuk ke tempat

yang batten dalam. Sementara itu jempol serta telunjukku memilin-

milin klitoris-nya, membuat Bu Darsih mengalami kenikmatan yang

sangat dahsyat, sampai-sampai matanya mendelik, sementara desahan

dan erangan keras silih berganti mengiringi orgasme yang

dirasakannya.

Spermaku menyembur deras di dalam lubang vagina Bu Darsih dan

membanjiri rahimnya. Tubuhku menggeletak lemas di atas tubuhnya

dengan batang penis yang masih terbenam di lubang vaginanya untuk

beberapa waktu. Saat kucabut batang penisku, Bu Darsih kembali

merenggut batang penisku dan memerasnya dengan begitu bernafsu,

sehingga sisa-sisa sperma yang telah bercampur lendir vaginanya

meleleh keluar dan langsung ditampung dengan lidahnya.

Setelah kejadian yang mengejutkan dan menegangkan itu, kami

melanjutkan acara berenang, sementara hubunganku dengan Bu Darsih

berjalan seperti biasa. Bu Darsih tetap bersikap sebagaimana aku

adalah majikannya. Hanya disaat istriku meleng, kami pun langsung

bergelut setubuh di atas ranjang tanpa malu-malu dan tanpa basa-

basi. Namun selain di ranjang, sikapnya terhadap diriku begitu wajar

seperti sediakala, bahkan meskipun istriku sedang tidak di rumah,

sikapnya tetap saja begitu wajar. Sama sekali tidak tercermin di

wajahnya maupun di sikapnya kalau wanita paruh baya itu sebetulnya

bandel dan sering bergelut senggama dengan diriku. Wajah cheat penuh

birahi, mata binal, senyum nakal dan kebuasannya hanya muncul saat

berada di atas ranjang. Setelah semuanya selesai, dan kenikmatan

telah direguk, sikapnya kembali wajar seperti sediakala. ,.,.,.,.,.

Foto Penyanyi Cewek Korea Terseksi 2013

Sudah bukan rahasia lagi jika para remaja pada saat ini sudah menggemari lagu-lagu Kpop, dan mungkin anda ingin mengetahui foto penyanyi korea terseksi 2013 yang berhasil saya dapatkan dari berbagai situs yang ada.

FOTO PENYANYI KOREA TERSEKSI 2013

1. Kill Hara (Harasora)

2. Jeyin (Brave Girls)

3. Yuri (SNSD)

4. Nam Gyuri (KARA)

5. Kim Hyuna (4Minute)

6. Park Bom (2NE1)

Permainan Cinta Dengan Tante Girang




Kisahku dengan Tante Mira terus berlanjut dengan gaya permainan cinta yang semakin seru karena baik Tante Mira maupun aku saling mengeluarkan fantasi masing-masing (akan saya ceritakan lain waktu), hingga pada suatu saat Tante Mira mengenalkan salah satu temannya yang kebetulan ketemu disebuah restoran dimall daerah jakarta pusat. Sebut saja dia Tante Yohana, dia juga wanita chinese yang berumur hampir 50, sebaya dengan Tante Mira hanya beda 1 atau 2 tahun saja yang sudah ditinggal suaminya karena wanita lain. Postur tubuhnya juga tidak jauh dengan Tante Mira, agak gemuk hanya saja Tante Yohana lebih pendek dari Tante Mira dan wajahnya juga lebih kelihatan tua karena tampak kerutan-kerutan diwajahnya mungkin terlalu banyak pikiran.

Waktu itu dia sedang jalan sendirian akan makan dan kebetulan ketemu dengan kami yang akhirnya dia diajak bergabung oleh Tante Mira, dan aku dikenalkan oleh Tante Mira kepadanya sebagai keponakan jauhnya. Setelah makan kami melanjutkan perbincangan sambil jalan melihat-lihat barang di toko-toko yang ada dimall itu. Entah apa yang dibicarakan oleh mereka berdua secara bisik-bisik karena aku lihat lirikan Tante Yohana yang melihat aku sambil senyum-senyum, dan setelah itu dia sering mencuri-curi pandang melihatku. Setelah lelah jalan-jalan dan hari mulai sore Tante Yohana akhirnya pulang.

"Oke, Mir. Aku pulang dulu ya, hampir sore nih. Sampai ketemu lagi Ferry" kata Tante Yohana sambil tersenyum penuh arti kepadaku yang membuat aku tambah bingung dan dia melenggang menuju carcall untuk memanggil sopirnya.
Sepeninggal Tante Yohana kami menuju food court untuk membeli minum dan istirahat.
"Fer, menurut kamu Tante Yo gimana?" tanye Tante Mira padaku setelah membeli minum dan duduk ditempat yang agak memojok dan meminum minumannya.
"Mmm.. gimana apanya Tante?" jawabku bingung mendengar pertanyaan Tante Mira sambil menyedot minuman ringan yang aku pesan.
"Ah kamu ini, pura-pura nggak ngerti apa emang nggak ngerti? Ya sifat orangnyalah, bodynyalah, facenyalah dan lain-lainnyalah" jawab Tante Mira agak sewot.
"Oo, kalo sifatnya sih saya belum tau bener, kan baru sekali ketemu, tapi keliatannya orangnya baik dan ramah, terus kalo face dan bodinya mm.. biasa-biasa aja tuh" jawabku sambil tersenyum.
"Emang kenapa Tante, kok Tante tanya gitu? Bikin aku bingung aja. Terus tadi ngomongin apa sih? Kok pake bisik-bisik terus Tante Yohana jadi aneh sikapnya" tanyaku pada Tante Mira.
"Fer, kamu tahukan kalo Tante Yo itu sudah lama hidup sendiri sejak pisah sama suaminya. Nah tadi waktu Tante Yo lihat kamu dia langsung tertarik sama kamu, dan dia nanyain tentang kamu terus ke Tante sebab dia nggak percaya kalo kamu itu keponakan jauh Tante, jadi Tante terpaksa cerita dech kedia siapa kamu sebenernya. Kamu jangan marah ya, abis Tante Yo itu suka maksa kalo keinginannya belum kesampaian" jawab Tante Mira.
"Terus.. mm.. dia pengen sama kamu Fer.. gimana? Kamu mau nggak?" tanya Tante Mira dengan wajah serius.
"Wah gimana ya, repot juga nich kalo sampai dia ngomong-ngomong ke orang lain, bisa tercemar nama Tante. Kalo menurut Tante dia bisa jaga rahasia kita dengan cara gitu ya sudah, saya akan layani dia" jawabku serius juga.
"Tapi nanti kamu jangan lupain Tante ya kalo sudah dekat sama dia" kata Tante Mira was-was.
"Ah Tante ini ada-ada saja, nggak mungkinlah saya lupa sama Tante, sayakan kenal Tante dulu baru Tante Yo" jawabku menghibur Tante Mira yang terlihat agak sedih dari ekspresi mukanya.
"Yah.. sapa tahu kamu bisa dapet lebih dari Tante Yo dan lupain Tante deh" katanya lagi sambil menghembuskan nafas.
"Jangan kuatir Tante, saya bukan tipe orang yang gampang ngelupain jasa baik orang kepada saya, jadi Tante tenang saja" jawabku kemudian.
"Okelah kalo gitu nanti Tante hubungi Tante Yo, biar dia nanti hubungi kamu" kata Tante Mira kemudian.
Setelah itu Tante Mira lebih banyak diam entah apa yang ada dalam pikirannya dan tak lama kemudian kamipun pulang.

Malamnya Tante Yo menghubungi aku lewat telepon.
"Hallo Ferry, ini Tante Yo masih ingatkan?" tanya Tante Yo dari seberang.
"O iya masih, kan baru tadi siang ketemu, ada apa Tante?" jawabku sambil bertanya.
"Tadi Tante Mira sudah cerita belum sama kamu tentang Tante?" tanyanya lagi.
"Sudah sih, mm.. memang Tante serius?" tanyaku lagi pada Tante Yo.
"Serius dong, gimana kamu okekan?" tanya Tante Yo lagi.
"Kalo gitu oke dech" jawabku singkat.
Lalu kami bercakap-cakap sebentar dan kami akhirnya kami janjian besok pagi dilobby hotel "XX" didaerah jakarta barat dan dia akan datang lebih awal karena akan check-in dulu, setelah itu teleponpun ditutup. Keesokannya seperti biasa aku memakai baju rapi seperti orang kerja supaya tidak terlalu menyolok dan aku menunggu di lobby hotel tersebut karena aku juga datang lebih awal, tak lama aku menunggu teleponku berdering.

"Hallo Ferry, ini Tante Yo. Tante sudah ada diatas, kamu langsung naik aja di kamar 888 oke? Tante tunggu ya" kata Tante Yomemberitahukan kamarnya.
"Oke Tante saya segera kesana, saya juga sudah di lobby" jawabku singkat dan menutup pembicaraan.
Setelah mematikan teleponku agar tidak diganggu, aku naik lift menuju kamar Tante Yo. Sampai didepan pintu kutekan bel dan Tante Yo membukakan pintu.
"Ayo masuk, udah daritadi Tante sampai dan langsung check-in. O ya, kamu mau minum atau mau pesan makan apa? tadi sih Tante sudah pesan makan dan minum untuk dua orang, tapi kalau kamu mau pesan yang lain pesan saja, jadi sekalian nanti diantarnya" kata Tante Yo sambil mempersilahkan aku masuk dan menutup pintu.
"Yah sudah kalau Tante sudah pesan, nggak usah pesan lagi, nanti kebanyakan makanan malah bingung" jawabku.
"Kok bingung kan buat gantiin tenaga kamu he he he" jawab Tante Yo bercanda.

Kemudian Tante Yo duduk di sofa besar yang ada didalam kamar itu dan aku duduk di sebelahnya, kami berbincang-bincang sambil menonton TV lalu aku mendekati Tante Yo dan memeluk pundaknya, kemudian Tante Yo merebahkan kepalanya kepundakku, kubelai rambutnya dan kukecup kening Tante Yo.
"Mmm.. kamu romantis ya Fer, pantes Mira suka sama kamu. hh.. sudah lama Tante nggak merasakan suasana romantis seperti ini" kata Tante Yo sambil menghembuskan nafas.
"Ya sudahlah Tante, yang penting hari ini Tante akan merasakan hangat dan romantisnya cinta, karena hari ini aku milik Tante sepenuhnya" jawabku menghibur dia sambil kukecup lagi keningnya.
Tante Yo menatapku sendu sambil tersenyum.
"Terima kasih sayang" kata Tante Yo.
Dan kutatap matanya yang sendu dalam-dalam lalu kukecup bibirnya.

Kecupanku dibibirnya perlahan berubah menjadi ciuman lembut yang dibalas Tante Yo dengan lembut juga, sepertinya Tante Yo benar-benar ingin merasakan nikmatnya berciuman yang sudah lama tidak dirasakannya. Kami saling cium, saling kulum, dan saling memainkan lidah kemulut pasangan kami. Kugelitik lidah Tante Yo dengan lidahku dan kusapu langit-langit mulutnya sambil kupeluk tubuhnya dan kuraba wajah dan tengkuk serta lehernya dengan tanganku yang lainnya.
"Ahh sayang, aku suka sekali ciuman kamu, mm.. ciuman kamu lebut dan merangsang, mm.. kamu memang pintar berciuman, ahh.. ayo sayang beri Tante yang lebih dari ini" kata Tante Yo disela-sela ciuman kami dan berciuman lagi.

Tanganku mulai bergerak meremas kedua payudara milik Tante Yo bergantian. Tapi aksi kami terganggu oleh pelayan yang mengantar makanan yang dipesan oleh Tante Yo. Setelah pelayan keluar dan Tante Yo memberikan tip, tiba-tiba Tante Yo menabrak aku dan mendorong aku hingga terjatuh diatas tempat tidur dan dengan buas dia langsung memelorotkan celana dan celana dalamku, hingga penisku yang masih tidur terbebas dari sarangnya dan langsung diterkam olehnya. Disedot, dikulum dan digigitnya penisku yang mulai bangkit dengan napsu dan buas, dan kedua tangannya tak henti-henti mengocok dan memainkan kedua bolaku.

"Ahh Tante.. pelan-pelan Tante.. ahh.. enak sekali Tante.. ohh" desahku menahan nikmat yang diberikan oleh Tante Yo padaku.
Tanganku hanya bisa meremas rambut Tante Yo dan seprei kasur yang sudah mulai berantakan, tak lama kemudian kulepaskan kepala Tante Yo dari penisku, kuangkat Tante Yo dan kurebahkan dikasur.
"Sekarang giliranku, Tante diam saja dan nikmati permainan ini ya" kataku sambil mengecup bibir Tante Yo dan mulai mencumbu Tante Yo sementara Tante Yo hanya diam saja sambil menatapku dengan sendu.

Kumulai cumbuanku dengan menciumi bibirnya dan perlahan turun kelehernya sambil kubuka kancing baju Tante Yo satu persatu sambil terus turun kedadanya. Setelah kancing bajunya terbukan semua, kuraih pengait BH yang ada dibelakang dan kubuka sehingga ikatan BHnya terbuka dan ku lepaskan BH Tante Yo lewat kedua tangannya tanpa melepas baju Tante Yo, setelah lepas langsung kuciumi kedua payudara Tante Yo, kuciumi seluruhnya kecuali putingnya yang sudah berdiri mengacung minta dikulum tapi tidak pernah kukulum, setiap kali ciuman dan jilatanku sudah dekat dengan putingnya ciuman dan jilatanku turun lagi kepangkal payudaranya dan terus turun sampai ke perut dan bermain-main dipusar sambil kujilati lubang pusar Tante Yo lalu naik lagi terus berulangkali, kusingkap rok yang dipakai oleh Tante Yo kemudian tanganku mulai bekerja meraba-raba paha dan lutut Tante Yo lalu mulai melepaskan celana dalam yang dipakai oleh Tante Yo.

Ketika permainan mulutku mencapai perutnya kutarik celana dalam Tante Yo, dan Tante Yo mengangkat pantatnya sehingga celana dalamnya dengan mudah lepas dari tempatnya. Kupelorotkan celana dalam Tante Yo sampai sebatas lutut lalu ciumanku naik lagi kearah payudaranya, dan ketika jilatanku mendekati puting Tante Yo tangankupun mendekati vagina Tante Yo dan ketika bibir dan lidahku mulai memainkan puting Tante Yo tangan dan jari-jariku juga mulai bermain dibibir vagina Tante Yo yang ternyata sudah basah. Ketika kukulum puting Tante Yo yang sudah berdiri dari tadi kumainkan juga kelentitnya dengan jari-jari tanganku yang seketika itu juga membuat tubuh Tante Yo melengkung keatas.

"Akhh.. Ferry.. kamu benar-benar gila sayang, kamu kejam sekali mempermainkan Tante.. akhh.. ferry enak sekali sayang.. akhh.. gila.. kamu bener-bener gila sayang" teriak Tante Yo histeris sambil tangannya meremas seprei dan rambut kepalaku bergantian.
Tak kuhiraukan teriakan Tante Yo dan aku terus mengulum kedua puting dan menjilati kedua payudara Tante Yo bergantian. Tak lama kemudian kurasakan vagina Tante Yo bertambah basah dan tubuhnya mulai bergetar keras yang disertai erangan-erangan, akhirnya Tante Yo mendapatkan orgasme pertamanya.

Pada saat tubuhnya mulai tenang, kulepaskan cumbuanku di payudaranya dan langsung kuangkat kedua kakinya sehingga kepalaku dengan mudah menuju kevaginanya dan langsung kujilat dan kukulum serta kusedot-sedot vagina dan kelentit Tante Yo.
"Akhh.. ahh.. gila.. ini namanya penyiksaan kenikmatan.. ahh.. kamu memang gila sayang.. ahh.. aku nggak kuat lagi sayang.. ahh.. terus sedot yang kuat sayang.. ahh.. tusuk dengan jarimu sayang.. ahh.. tusuk yang kuat.. ahh sayang.. Tante mau.. ahh.. mau dapet lagi sayang.. ahh.. kamu benar-benar gila" teriak Tante Yo histeris memohon, lalu tubuhnya mulai bergetar lagi merasakan orgasme kedua yang datang menghampirinya.

Kuturuti permintaanya dengan menusukan jariku dan kumainkan jariku dengan menyentuhkan jariku kedinding vaginanya yang berkedut-kedut sambil terus bibir dan lidahku memainkan perannya dikelentit Tante Yo. Tubuh Tante Yo bergetar keras dan pinggulnya bergoyang-goyang mengikuti irama tusukan jariku sambil tak henti-hentinya menjerit-jerit histeris sambil kedua tangannya meremas dan menjambak-jambak rambutku.

"Ahh.. Ferryy.. sayang.. ahh.. enak sayang.. ahh.. sodok yang keras sayang.. ahh.. sedot itilku yang kuat.. ahh.. yang kuatt.. " jerit histeris Tante Yo mengantar orgasmenya yang kedua itu.
Dan ketika tubuh Tante Yo sudah hampir tenang lagi, kuhentikan juga semua aktivitasku dan kulepas celana dalam Tante Yo yang masih sebatas lulut sehingga lepas semua, lalu kuatur posisiku dan kutusukkan penisku kedalam lubang vagina Tante Yo.
"Okhh.. jangan dulu sayang.. jangan.. ahh.. stop sayang.. stop.. biar Tante istirahat dulu" pinta Tante Yo padaku, tapi aku tidak menghiraukan permintaanya sambil terus kutusukan penisku sampai masuk seluruhnya dan mulai kugoyang, kuputar dan kukocok penisku dalam vagina Tante Yo.

Tak lama kemudian kuangkat tubuh Tante Yo hingga posisi Tante Yo kini dalam pangkuanku, dan dalam posisi Tante Yo sedang menaik turunkan pantat dan menggoyangkan pinggulnya kulepas baju Tante Yo yang masih melekat dan kulemparkan entah kemana lalu kubuka pengait dan resleting rok Tante Yo dan kulepas rok Tante Yo dari atas dan kulemparkan juga entah kemana hingga kini tidak ada selembar benangpun yang menempel ditubuh Tante Yo lalu akupun melepaskan bajuku sendiri dan kulemparkan sembarangan. Setelah melepaskan baju mulai kuputar-putar pantatku hingga penisku lebih menggesek dinding vagina Tante Yo.
"Akhh.. sayang.. ahh.. kamu memang gila sayang.. ahh.. kamu.. ahh.. kamu memang gila.. ohh.. penis kamu benar-benar.. ahh.. kamu pintar sekali sayang.. pintar dan gila.. ahh.. Tante mau.. ahh.. mau keluar lagi.. ahh.. Tante nggak kuat lagi sayang.. ahh" jerit Tante Yo histeris dan tubuhnya mulai bergetar mendapat orgasmenya yang ketiga, kurasakan cairan diliang vagina Tante Yo bertambah banyak dan kurasakan juga kedutan-kedutan dari dinding vagina Tante Yo.

Lalu kurebahkan tubuh Tante Yo dan terus kugenjot penisku didalamnya yang sekali-kali kuputar-putar pinggulku, tubuh Tante Yo tambah bergetar dengan kencang, goyangan dan kocokan penisku juga tambah kencang, lalu kumainkan tanganku dikelentitnya sambil kurebahkan kepalaku kedadanya dan kusedot dan kukulum dengan kuat juga kedua puting Tante Yo bergantian dan kedutan-kedutan dinding vagina Tante Yo juga bertambah kuat sehingga penisku merasakan sensasi yang membuat aku merasakan sesuatu yang akan segera meledak keluar.
"Akh.. Tante aku mau keluar Tante.. akhh.. aku keluar Tante" kataku disela-sela kuluman mulutku diputingnya sambil terus mengocok penisku dengan cepat dan kuat dalam liang vagina Tante Yo.
"Ahh.. iya sayang.. ahh.. keluarkan saja.. ahh.. Tante juga.. ahh.. sudah nggak kuat lagi.. ahh" teriak Tante Yo dan memelukku dengan erat sambil tubuhnya terus bergetar, kurasakan kuku-kukunya mencakar punggungku.

Lalu meledaklah cairan kenikmatan yang kukeluarkan dalam vagina Tante Yo yang sudah basah sehingga bertambah basah lagi, ketika kenikmatanku meledak dan tubuhku bergetar kenikmatan kukocok dengan keras dan kuat penisku dalam vagina Tante Yo sehingga ada cairan yang keluar dari dalam vagina Tante Yo yang kurasakan dari tanganku yang basah karena masih memainkan kelentit Tante Yo. http://celdamz.blogspot.com Tubuh kami sama-sama bergetar dengan kencang, keringat kami bersatu dan seluruh ruangan dipenuhi oleh suara erangan dan jeritan kenikmatan yang kami dapatkan pada saat bersamaan.

Setelah tubuhku dan Tante Yo mulai tenang kembali, kulepaskan penisku dari vaginanya yang sudah sangat basah, lalu kubersihkan vagina yang penuh dengan cairan kenikmatan kami berdua dengan sedotan dan jilatanku, kujilati sampai bersih dan sayup-sayup kudengan erangan pelan Tante Yo yang memejamkan matanya merasakan kenikmatan yang baru saja dia dapatkan. Setelah bersih kurebahkan tubuhku disamping Tante Yo, lalu kupeluk dia dan kukecup pipi Tante Yo.

"Ahh.. terima kasih sayang.. terima kasih daun mudaku.. uhh.. rasanya tubuhku ringan sekali bagaikan kapas yang masih terbang diawang-awang, ahh.. nikmat sekali tadi kurasakan, kamu memang pintar sayang, baru sekali ini kurasakan orgasme beruntun seperti tadi, sampai lemas tubuh Tante" kata Tante Yo sambil membuka matanya dan tersenyum padaku.
"Ah Tante Yo bisa aja.. aku juga tadi nikmat sekali, kedutan dinding vagina Tante Yo membuat penisku merasakan seperti diremas-remas, nikmat sekali" balasku sambil kuusap keringat yang ada di keningnya dan kukecup kening Tante Yo, lalu aku bangkit dan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuh yang penuh dengan keringat dan disusul oleh Tante Yo dan kamipun saling membersihkan tubuh.

Selesai membersihkan tubuh dan dalam keadaan masih bugil kami lalu menyantap makanan yang tadi dipesan oleh Tante Yo sambil bercakap-cakap dan bercanda, sedangkan tangan Tante Yo tidak pernah lepas dari selangkanganku. Selesai makan kami melanjutkan percakapan kami diatas tempat tidur sambil saling memeluk hingga akhirnya kamipun tertidur untuk memulihkan tenaga yang akan membuat pertarungan berikutnya lebih seru lagi. Dan mulai sejak itu jadilah aku daun muda kesayangan Tante Yohana dan Tante Mira.

Tips Dan Cara Merayu Wanita Agar Mau Bercinta




Cara Merayu Wanita Agar Mau ML - Bercinta - Trik Merayu Wanita atau Cewek supaya mau diajak ML | sebenarnya cara merayu wanita atau perempun ini sangat mudah tergantung kitanya sendiri sebagai cowok pintar pintar merayunya, nah bagi kalian para cowok yang memang kurang pintar dalam merayu dhany akan berikan tips atau Cara Merayu Wanita Agar Mau di ajak Berhubungan Intim

A. Alasan Ketidakcocokan
  1. Frekuensi seks
  2. Frekuensi keinginan berhubungan seks berbeda antara masing-masing orang, sehingga mencari frekuensi yang pas, pasangan seringkali tidak menemukan kecocokan. Kebutuhan seks sering juga tergantung pada hubungan (emosional). Anda tentu malas bercinta kalau lagi saling benci.
  3. Cinta akan memberi jalan mulus bagi luapan kasih yang lebih bermakna dan memuaskan. Namun, ketika seks mulai memudar dan satu pihak mulai sering mengatakan, “Jangan malam ini, Sayang”, maka ketidakpuasan semakin sering terjadi.
  4. Selera
  5. Masing-masing kita memiliki selera seksual yang berbeda dan juga bervariasi pada berbagai tahap kehidupan kita. Pasangan yang memiliki dorongan seksual lebih tinggi paling mungkin merasa ditolak dan sakit hati ketika hasrat seksnya tidak dibalas. Di sisi lain, pasangan dengan gairah seks lebih rendah dapat merasa tertekan dan marah karena harus melakukan seks bahkan ketika dia tidak sanggup melakukannya.
  6. Eksperimen
  7. Posisi misionaris bekerja sangat baik di antara banyak pasangan. Kemudian, ada satu waktu di mana salah satu pasangan ingin melakukan sesuatu di luar kebiasaan untuk memecahkan kejemuan. Jika keinginan ini tidak berbalas, ketidakpuasan pasti terjadi.

B. Solusi Menghadapinya
  1. Merayu
  2. Penolakan seks bisa jadi bukan atas dasar keinginan pasangan. Dalam kasus ini, temukan cara untuk merayunya hingga dia terangsang.
  3. Jelajahi
  4. Proses saling menikmati seksual bukanlah proses yang kaku, tapi mengalir secara alamiah. Karena telah terikat secara resmi, pasangan Anda adalah otoritas terbaik untuk bisa saling memuaskan. Praktekkan eksperimen seks secara lembut untuk mencari tahu apa yang membuatnya senang. Setelah itu, tambahkan hasil eksperimen Anda pada sesi percintaan seperti biasa.
  5. Komunikasi
  6. Penting untuk saling mengungkapkan hasrat seksual dengan cara yang tidak menyakiti perasaan pasangan. Hindari penyampaian keinginan yang terdengar menuntut, mengkritik, ataupun menuduh. Jika masalahnya terletak pada kurangnya eksperimen seks, berikan alasan mengapa Anda ingin menjauhi seks rutin yang nantinya juga bisa menguntungkan kesenangan seksnya.
  7. Jangan memaksa
  8. Kenikmatan seksual tidak terkait dengan “kemampuan mekanis”, tapi lebih kepada bagaimana dua individu saling “terhubung”. Yang penting adalah bagaimana emosi dan fisik Anda saling berkait. Dan, hindari menuntut pasangan untuk mencoba posisi baru dengan tujuan hanya untuk meningkatkan kesenangan Anda.
  9. Cara Merayu Wanita Agar Mau Bersetubuh atau ML

1. Tempat dan Situasi Yang Tepat
Tempat yang situasi merupakan faktor paling penting supaya pacar mau diajak ML. Tidak mungkin anda langsung menariknya ke WC umum dan tancap gas bukan?

Pacar anda akan mau berhubungan intim kalau dia merasa berada di tempat yang aman dan punya privasi. Dia harus yakin bahwa situasinya aman, dalam arti tidak akan diketahui oleh orang lain.

Kamar kost adalah tempat terbaik untuk melancarkan aksi anda. Tempat lain yang juga baik adalah rumah kosong, hotel, atau villa. Tapi tempat kost tetap paling bagus karena tingkat privasinya, dan juga murah. Banyak pacar yang tidak mau diajak ke hotel karena takut kelihatan orang dan dianggap mau diajak ML, padahal memang itu tujuannya bukan?

Jika anda tidak punya tempat kost, pinjamlah tempat kost teman anda selama satu hari. Jika pacar bisa diajak menginap, maka situasinya akan lebih baik lagi. Itu artinya anda pasti akan berhubungan intim.

Satu cara yang juga baik adalah dengan bepergian ke luar kota dan menginap. Situasi di luar kota sangat sempurna supaya pacar mau diajak ML.

2. Naikkan Birahinya
Nah, anda mungkin berpikir bahwa permainan dimulai saat ini, langsung sergap supaya pacar menjadi birahi.

Tidak tepat!

Menaikkan birahi pacar tidak harus secara fisik, apalagi jika anda mau membujuk supaya pacar mau diajak ML.

Wanita sangat mudah terangsang dengan pikirannya, dan telinganya. Hanya dengan berbicara pun anda dapat menaikkan birahi pacar. Pembicaraan yang menyenangkan dengan guyonan berbau seks adalah senjata ampuh untuk ini. Jangan lupa diselingi dengan aksi menggelitik.

Saat pacar anda tertawa dengan pembicaraan yang lucu dan menyenangkan, akan sangat mudah membuatnya terangsang secara alami dan memperbesar kemungkinan pacar mau diajak seks.

Jika anda punya fasilitasnya, nonton film adalah cara yang sangat ampuh untuk menaikkan birahi pacar. Tentu saja film mesum adalah pilihan terbaik. Tapi hati-hati, mungkin saja pacar anda justru marah saat diajak nonton film mesum.

Ada beberapa cara untuk mengatasi hal ini.

Pertama, manfaatkan kehebohan video mesum dan ajak dia menonton video mesum produksi dalam negri lewat handphone. Ini agak lebih mudah, karena semua orang sudah terbiasa dengan hal ini semenjak beredarnya video mesum Ariel.

Kedua, jika anda ingin mengajak pacar menonton film bokep hardcore, pastikan pacar dalam keadaan riang gembira dan hati yang senang. Anda bisa bercanda dengannya sebelum mengajak nonton film bokep. Berpura-puralah bahwa ide untuk nonton film bokep itu hanya sekedar terpikir pada saat itu saja, dan bukannya sudah direncanakan.

Ketiga, wanita tidak hanya terangsang dengan film bokep saja. Justru saya menyarankan untuk menonton film yang romantis, dengan beberapa adegan percintaan yang artistik. Film seperti ini sangat mempengaruhi perasaan wanita dan membakar birahinya dari dalam sehingga pacar mau diajak berhubungan intim.

3. Rayuan Gombal
Tentu saja ini adalah senjata paling mematikan bagi wanita. Mereka diciptakan untuk dibodohi dengan rayuan gombal. Untuk mengajak ML supaya pacar mau berhubungan intim, rayuan gombal adalah tumpuan harapan anda.

Sebagai seorang gombalis sejati, tentu rayuan anda tidak hanya terbatas pada kata-kata saja. Rahasianya adalah: AKTING!

Sebelum pacar anda mau berhubungan intim, dia harus mempercayai anda. Saat inilah kemampuan akting dibutuhkan untuk meyakinkan dirinya bahwa anda adalah seorang laki-laki sejati yang bisa dipercaya dan diandalkan.

Pegang tangannya dengan mesra, peluk dia dengan lembut, kecup keningnya dengan penuh kasih sayang dan katakan bahwa anda menyayanginya. Katakan bahwa anda merasa sangat nyaman bila dekat dengan dirinya. Katakan bahwa anda tidak akan meninggalkannya. Lakukan akting ini dengan meyakinkan. Walaupun birahi anda sudah di selangkangan ubun-ubun, usahakan untuk beraksi dengan lembut dan penuh perhatian.

Kalimat terakhir yang paling sakti, katakan bahwa anda akan menikahinya.

4. Buat Dia Enjoy
Agar pacar mau berhubungan intim, dia harus merasa nyaman dengan anda secara fisik. Karena itu mulailah aksi pemanasan dengan lembut, buat dia menikmati semua yang anda lakukan. Jangan langsung menyerang ke pusat komando, karena bisa-bisa dia mengaktifkan pertahanan berlapis.

Mulailah dari atas dengan ciuman-ciuman lembut sambil membisikkan pujian di telinganya. Bilang bahwa dia cantik, bilang baunya harum, bilang kulitnya lembut. Terserah, yang penting puji, puji, puji.

Saat anda mulai beraksi membuka bajunya, berhentilah beberapa saat untuk mendapatkan persetujuan. Pandang matanya dengan tatapan memelas (AKTING) sambil tangan anda membuka kancing bajunya dengan sangat perlahan. Cium lembut bibirnya sampai semua kancing terlepas. Ulangi sampai tak ada selembar kain pun menutupi dirinya.

Inti dari tahap ini adalah menyembunyikan birahi anda yang menggebu-gebu dan menggantinya dengan kelembutan (AKTING).

Demikian Informasi tentang Cara Merayu Wanita Agar Mau ML - Bercinta, Semoga bermanfaat dan Beguna Hendaknya Buat anda semua pengunjung Blog Ini. dan Terimakasih Atas Kunjungannya

Oriental whore Taylor Kiss loves hard cock

Oriental whore Taylor Kiss loves hard cock









3GP HIGH QUALITI

ML Di LUAR RUANGAN


ML Di LUAR RUANGAN
 


download disini
3gp High quality